Alu adalah salah satu makanan ringan daerah Ende. Alu lebih
terkenal di daerah asli Ende khususnya di daerah pesisir dan Pulau Ende. Alu
merupakan sari atau endapan air ubi atau singkong yang dijemur dan menjadi
serupa tepung.
Sebelum menjadi Alu, singkong yang baru diambil dari
pohonnya dipotong-potong lalu dibersihkan, kemudian diparut. Biasanya, Alu
diambil ketika ada orang yang ingin makan ubi cincang. Setelah diparut, ubi
tersebut dimasukkan ke dalam sebuah wadah dan ditambahkan sedikit air kemudian
parutan ubi tersebut diperas. Air hasil perasan tersebutlah yang dinamakan Alu.
Jadi, ubi cincang yang dimakan sebagai salah satu pengganti beras tersebut
sudah tidak memiliki sari ubi karena sari tersebut tidak digunakan.
Air hasil perasan tersebut kemudian dijemur selama 2 sampai
3 hari hingga benar-benar kering dan berubah menjadi padat. Endapan atau
padatan air ubi tersebut juga dinamakan Alu. Nah, setelah menjadi padat dan
benar-benar kering, Alu kemudian diremas-remas hingga hancur dan menjadi tepung.
Tepung Alu inilah yang siap untuk diolah menjadi makanan. Biasanya makanan dari
bahan Alu ini adalah Alu Seo (Alu
yang sangrai) dan Alu Ndene (Alu yang
dipanggang).
Olahan Alu, untuk masyarakat Ende selain digunakan untuk
makanan juga dapat digunakan untuk mengeraskan tenunan yang siap untuk ditenun.
Di bawah ini saya ingin bagikan sedikit informasi kepada teman-teman tentang
pembuatan Alu Ndene dan Alu Seo.
1.
Pembuatan Alu Ndene (Alu Panggang)
Proses pembuatan Alu Ndene
(Alu Panggang) cukup mudah.
Alu yang sudah benar-benar kering, dimasukkan kedalam sebuah wadah
kemudian diremas-remas hingga hancur dan menjadi tepung. Setelah itu, tambahkan
parutan kelapa, gula, dan sedikit garam. Jika tidak ada parutan kelapa, bisa
menggunakan pisang masak yang agak lembek dan ditambahkan gula secukupnya.
Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dan diremas-remas hingga Alu
yang tadinya kering menjadi basah. Perlu diingat, untuk memanggang Alu adonan
tersebut jangan terlalu berair karena jika terlalu berair maka Alu akan lengket
dan gosong ketika dipanggang.
Setelah adonannya jadi, Alu siap untuk dipanggang. Biasanya Alu
dipanggang dengan menggunakan kuali.
2.
Pembuatan Alu Seo (Alu
Sangrai)
Untuk membuat Alu Seo (Alu
yang disangrai) sangatlah mudah. Sesuai dengan namanya, proses pembuatannya
hanya disangrai.
Alu yang sudah kering dan menjadi tepung disangrai di atas wajan atau
kuali dengan api kecil. Setelah 3 sampai 4 menit masukkan parutan kelapa dan
gula pasir. Alu terus disangrai hingga berubah warna dan tercium aromanya. Alu Seo siap dilahap.
Kedua
makanan di atas biasanya dimakan sebagai makanan ringan dalam keadaan santai.
Yang paling terkenal dari kedua makanan di atas adalah Alu Ndene.
Di jaman yang serba ada dan instan seperti
sekarang ini masyarakat, khususnya anak-anak lebih cenderung mengkonsumsi
makanan ringan kemasan atau makanan pabrikkan. Jika tidak dikenalkan dengan
makanan-makanan khas daerah maka tidak menutup kemungkinan makanan-makanan
daerah akan hilang.