Jika dalam Bahasa Indonesia ada Frasa/Frase, Bahasa Ende juga mempunyai
Frasa. Dari amatan yang saya lakukan di perpustakaan Universitas Flores Belum
ada mahasiswa yang meneliti frasa dalam Bahasa Ende. Oleh karena itu, dengan
alasan keprihatinan akan bahasa daerah yang semakin lama semakin tidak
digunakan khususnya Bahasa Ende, di bawah ini saya mencoba untuk menulis
beberapa kata yang menurut saya kata-kata ini masuk dalam kategori Frasa.
Namun, saya belum memetakannya, entah itu Frasa
Endosentris atau Frasa Eksosentris
karena harus melalui penelitian yang memakan waktu yang sangat lama.
Bagi teman-teman pelajar atau mahasiswa yang ingin melakukan penelitian
tentang BE untuk keperluan karya ilmiah atau skripsinya informasi ini mungkin
dapat dijadikan referensi untuk bahan tulisan teman-teman. Untuk kelengkapan
frasa di bawah ini baik makna, kategori kata, fungsi dan penggunaannya dalam
kalimat, teman-teman dapat menanyakan pada informan yang lebih mengerti BE.
Frasa-frasa
yang terdapat dalam Bahasa Ende antara lain:
Ae dabe : berair,
lelet
Ae : Air; Dabe: (tidak ada arti dalam BI)
Bhara ghula :
albino (kelainan pigmen pada manusia atau binatang)
Bhara : Putih; Ghula :(tidak ditemukan arti dalam BI)
Bhara ja : terang
benderang
Bhara : putih; ja : menyala
Fe’a lela : sangat
ringan
Fe’a : ringan; lela :
melayang (“lela” dipakai oleh
masyarakat Lio, sedangkan masyarakat Ende menggunakan “zeza”)
Gera ga’u : sangat
marah, marah-marah ‘tidak jelas’
Gera : marah; ga’u : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Ja jaku : terang
benderang, sangat terang
Ja : menyala; jaku : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Jinga janga :
cengeh (manja), cengeng, cengengesan è terkesan kasar
Jinga : (tidak
ditemukan arti dalam BI); janga :
(tidak ditemukan arti dalam BI)
Jiri pipi :
lirik/melirik dengan menggunakan ekor mata.
Jiri : lirik/melirik; pipi
: pipi
Jopa jenu : berjalan
tidak karuan (kacau), tidak menentu
Jopa : (tidak
ditemukan arti dalam BI); jenu :
menanduk
Kenda mandi :
menendang-nendang tak keruan/sembarangan
Kenda : tendang,
sepak; mandi (tidak ditemukan arti
dalam BI)
Kira ngia : menghitung-hiutung, hitung-hitungan atas jasanya atau
untuk mendapat balas jasa.
Kira : menghitung;
ngia : menginjak
Kubhu rubhu :
sangat mendung
Kubhu : mendung; rubhu (tidak ditemukan arti dalam BI)
Kune jue :
menguning
Kune : kuning,
kunyit; jue (tidak ditemukan arti
dalam BI)
Lingo lango :
menjadi ungu
Lingo : (tidak
ditemukan arti dalam BI); lango :
ungu
Mbeja dhengga :
sudah habis/tidak ada yang tersisa
Mbeja :
habis/selesai; dhengga : menghabisi
yang masih tersisa
Mbodho zadhi : berbohong,
sungguh bohong
Mbodho : bohong; zadhi : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Meko meo :
boyang-goyang tidak tenang
Meko : goyang; meo : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Mesi geri : sangat
asin
Mesi : asin/laut; geri (tidak ditemukan arti dalam BI)
Meta tera :
telalu/sangat biru
Meta : biru/hijau;
tera : retak
Mite atu : sangat
hitam/hitam legam
Mite : hitam; atu : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Mite kie: sangat
hitam/hitam legam
Mite : hitam; kie : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Miza kia : sangat
gelap/gelap gulita
Miza : gelap; kia : membuka “sesuatu” supaya terlihat
terang
Mizi kiti :
memilah, memilih
Mizi : pilah; kiti : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Ndate pore :
memberatkan
Ndate : berat; pore : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Ngai ngeso :
Ngai : nafas; ngeso : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Ngera bea : berantakan,
hancur terpisah-pisah
Ngera : hambur; bea : bangau
Nggeme tese :
sangat pesek
Nggeme : pesek; tese : (tidak ditemukan arti dalam BI)
Penga zenga :
tidak punya apa-apa
Penga : habis; zenga : membuka
‘Zenga’ dimaksudkan untuk
menyatakan ‘pemberitahuan’ bahwa sidah tidak memiliki apa-apa lagi.
Berikut daftar frasa yang masih dalam proses editing. “Maaf ya, masih susah cari waktu”.
Puru juju :
Puru pengga :
Re’e tengge :
Ri’a gi’a : baik, bagus
Sebhu seke : batuk, “bengek”
Siko bhaka : terangkat, tercabut
Teka weza : menjual
Teku lemu : loyo
Temba jeka : sempoyongan
Temba sea : sangat atau dalam jumlah yang banyak
Tobhe zo : membalikkan sesuatu (atas ke bawah atau
sebaliknya)
Tona ghena : memaksa agar bisa “sampai”
Toro mbombo : merah, sangat merah
Toro ghero : merah, sangat merah
Toso rono : mancung
Tu’a kuza : sangat kuat, kokoh
Lala wa : lembek
Lala wa : lembek
Budu rede :
Kera ko : teriak-teriak
Winga wota :
Na’u nena : nasihat, memberikan nasihat
Pelo peto : berjalan sempoyongan
Papa peu : menghalang-halangi
Sombo lambi : sombong, angkuh
Sombo dho : sombong, angkuh
Nizu ki’u : terasa asam di lidah
Mi tio : terlalu manis
Ba’i bege : terlalu pahit
Suku saka :
Fo’o nga’i :
Kera nganga
Tu’u nda’i
Negi eri
Eku lemi
Ri’a gi’a
Sedu bedu
Mozo raza
Woso dhonggo
Engga bea
Sibu ribu
Ngai ngeso
Penggu jewu
Zembu zia
Re’e tengge
Tona ghena
Aze ona
Oa somba
Soa soza
Sebhu seke
Mie atu
Keku reme
Bita kia
Bhena kesa
Noko kogho
Zembo sengo