Profesionalisme Calon Guru_Opini


Pengajaran adalah suatu aktivitas (proses) mengajar - belajar. Didalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Dan ini merupakan aktivitas yang sistematis dan sistemik yang terdiri atas banyak komponen. Masing-masing komponen pengajaran tidak bersifat parsial (terpisah) atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung, komplementer dan berkesinambungan. Pengelolahan pengajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip pengajaran. Harus mempertimbangkan segi dan strategi pengajaran, dirancang secara sistematis, bersifat konseptual tetapi praktis -  realistik dan fleksibel, baik menyangkut masalah interaksi pengajaran, pengelolahan kelas, pendayagunaan sumber belajar (pengajaran) maupun penilaian pengajaran.
Sudah beberapa tahun terakhir, hampir sebagian besar lembaga pendidikan, baik menengah dan menengah atas, mengeluhkan kinerja dan profesionalisme calon guru yang mengaplikasikan semua teori yang dimiliki (didapat) selama perkuliahan dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Indikasi ini terlihat dari ketidakmampuan calon guru tersebut dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penggunaan metode pengajaran sehingga proses belajar mengajar tidak dapat berjalan secara optimal. Hal ini jelas akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Akan tetapi, jika kita mau melihat realita yang ada, selama proses perkuliahan yang mereka geluti, hampir semua mata kuliah dapat mereka capai secara maksimal dengan standar nilai yang terbilang memuaskan. Satu-satunya pertanyaan yang muncul dalam hati kita, dimanakah letak kesalahan? Apa pengampu mata kuliah tersebut atau pribadi mahasiswa itu sendiri sebagai penyebabnya?
Ketika pertanyaan yang sama kita tujukan kepada mahasiswa, jelas bahwa mereka tidak akan setuju. Dan ada kemungkinan mereka akan mengklaim bahwa dosenlah penyebabnya. Hal ini ditandai dengan berbagai argumentasi yang memberatkan para dosen.
Contoh yang dapat kita lihat dan dengar, “Maaf bapak, materi ini belum pernah kami dapat”. Bapak dan Ibu dosen jarang masuk, jadi mencoba belajar sendiri. Tetapi hal ini akan sangat berbeda jika kita ikuti reakitasnya. Umumnya mahasiswa lebih suka bersenang-senang daripada belajar, disaat dosen tidak dapat hadir. Hal yang kedua yang sering kita temui bahwa setelah mendapati materi, mahasiswa bukannya belajar sepulangnya dari kampus sehingga pada pertemuan berikut, ketika ditanya tentang materi yang lalu, hampirsemua mahasiswa tidak bisa menjawab.
Untuk calon guru yang mengabdi pada suatu lembaga pendidika, diharapkan untuk mampu berkembang dan menydari sungguh tugas dan tanggung jawab seorang guru. Karena pada dasarnya, pamong hanya berdifat membimbing untuk jangka waktu yang pendek. Maka dari itu pakai waktu sebaik mungkin dan kembangkan daya intelektualmu yang kemudian akan berguna bagi diri sendiri dan anak didikmu.









oleh: Antonius Primus Adeodatus