Jumat, 04 November 2011

Contoh-Laporan Kegiatan KKN Uniflor 2011


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi  pada masa yang akan datang, maka sebagai realisasi dari tuntutan kurikulum lembaga perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Flores yakni penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan dalam proses perkuliahan serta kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian dari tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa secara pragmatis melalui pendekatan secara interdisipliner dan lintas sektoral serta dapat mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan membangun obsesi keilmuan untuk mengkaji fenomena yang terjadi di lapangan secara ilmiah dan rasional serta sikap profesional.
Dengan diselenggarakannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh lemabaga perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat akan terlihat bahwa lembaga tersebut mampu membina para mahasiswa calon sarjana yang nantinya akan berpotensi dalam masyarakat di tempat dia berada.
Oleh karena itu, setiap mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Flores yang terjun ke tengah-tengah masyarakat harus mampu mewujudkan visi dan misi Universitas Flores sehingga mendapat tanggapan positif dari masyarakat yang ada di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Melalui kegiatan KKN, mahasiswa dapat memberikan berbagai motivasi serta saran ataupun peneguhan dalam membangun kehidupan bermasyarakat di Desa Maubasa Timur, Kecamatan Ndori. Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Flores di tengah masyarakat Desa Maubasa Timur telah menjadi bagian dari pembangunan desa tersebut. Dengan demikian program Kuliah Kerja Nyata yang diturunkan oleh Universitas Flores dapat terealisasi semaksimal mungkin.

1.2  Tujuan Kuliah Kerja Nyata
Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut:

1.2.1        Tujuan Umum
1.      Menjadi seorang sarjana yang mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada di masyarakat secara pragmatis.
2.      Mendukung dan memotivasi segala proses dan kegiatan pembangunan yang ada di lingkungan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3.      Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat dimana mahasiswa KKN berada.

1.2.2        Tujuan Khusus
1.      Memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di kampus bagi kepentingan masyarakat.
2.      Melatih mahasiswa dalam mengkaji fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat.

1.3  Manfaat Kuliah Kerja Nyata
Sebagai bentuk perwujudan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentu memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan baik mahasiswa, pemerintah, masyarakat maupun perguruan tinggi.



a.       Bagi Mahasiswa
1.      Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoritis yang telah didapatkan di kampus.
2.      Melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat yang penuh dengan berbagai realitas yang terkadang tidak realistis.
3.      Melatih mahasiswa untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan di masyarakat.

b.      Bagi Pemerintah
1.      Melalui KKN mahasiswa dapat membantu melancarkan program-program yang telah dicanangkan pemerintah.
2.      Membantu pemerintah desa setempat untuk membenahi administrasi desa.
3.      Membantu pemerintah desa dalam melaksanakan pendataan penduduk.
4.      Pemerintah dapat menjalin hubungan dengan lembaga perguruan tinggi sebagai mitra kerja sejajar.

c.       Bagi Masyarakat
1.      Masyarakat dapat memperoleh masukkan-masukkan baru terhadap permasalahan yang dihadapi.
2.      Dapat memberikan perubahan-perubahan sosial ke arah yang lebih baik bagi masyarakat.
3.      Kehadiran mahasiswa kiranya mampu menyelesaikan konflik secara pragmatis.

d.      Bagi Perguruan Tinggi
1.      Mahasiswa diharapkan mempertegas eksistensi perguruan tinggi sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader-kader yang siap membawa perubahan bagi masyarakat.
2.      Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Universitas Flores mempertegas kehadirannya di tengah-tengah masyarakat.
3.      Mahasiswa diharapkan mampu mengangkat level Universitas Flores ke arah yang lebih berkualitas.

1.4  Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang, tujuan Kuliah Kerja Nyata, manfaat Kuliah Kerja Nyata, dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM DESA, berisi keadaan geografis, penduduk, agama, keadaan ekonomi masyarakat, penerangan dan telekomunikasi, keadaan sosial budaya masyarakat, mata pencaharian, dan pendidikan.
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA, berisi kegiatan Kuliah Kerja Nyata, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah.
BAB IV PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran.












BAB II
GAMBARAN UMUM DESA


2.1  Keadaan Geografis Desa
2.1.1 Letak Geografis
Desa Maubasa Timur terletak di Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende dan terletak di pesisir pantai selatan. Desa ini terletak berdekatan dengan kantor Kecamatan dan kantor desa Maubasa yang dihubungkan langsung oleh jalan negara yakni jalan raya Lanunu-Maubasa. Secara geografis Desa Maubasa Timur terletak di pantai selatan Laut Sawu.
Secara topografi, Desa Maubasa Timur beriklim tropis karena  terletak antara bukit-bukit dan pantai.
Adapun batas-batas desa sebagai berikut:
Ø  Sebelah utara berbatasan dengan Desa Wonda
Ø  Sebelah timur berbatasan dengan Laut Sawu
Ø  Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Hobatua Kec. Lio Timur
Ø  Sebelah barat berbatasan dengan Desa Maubasa

2.1.2 Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Maubasa Timur yakni + 627 Ha/m2. Desa Maubasa Timur merupakan salah satu desa di Kecamatan Ndori yang memiliki wilayah yang cukup luas yang terdiri dari 3 Dusun yakni Dusun I Hobakua, Dusun II Woloese, dan Dusun III Waworajo. Tiap dusun dibagi sebagai berikut:
1.      Dusun I Hobakua terdiri dari 5 RT dan 2 RW,  yakni:
Ø  Kepala Dusun         : ABU BEKAR BONGO
Ø  RT 01                      : UMAR USMAN
Ø  RT 02                      : MALIK AKBAR
Ø  RT 03                      : ISMAIL MBOTI
Ø  RT 04                      : MUHAMAD NGAGA NONG
Ø  RT 05                      : ABDURAHMAN LALO
Ø  RW 01                    : UMAR USMAN
Ø  RW 02                    : MALIK AKBAR
2.      Dusun II Woloese terdiri dari 5 RT dan 2 RW, yakni:
Ø  Kepala Dusun         : HAMSI SEGA
Ø  RT 06                      : AMIR LAKA
Ø  RT 07                      : AHMAD FOWORATU
Ø  RT 08                      : ABDUL KARIM
Ø  RT 09                      : BINJOYO WEKO
Ø  RT 10                      : ARBA’A SULAIMAN
Ø  RW 03                    : DAUD SI’I
Ø  RW 04                    : AHMAD SEGA
3.      Dusun III Waworajo terdiri dari 2 RT dan 1 RW, yakni:
Ø  Kepala Dusun         : ABDUL SEMAD
Ø  RT 11                      : IDRIS REPA
Ø  RT 12                      : ABDUL HAMID ALI
Ø  RW 05                    : SUMARDIN RIWU

Jarak antara dusun yang satu dengan yang lain cukup berjauhan disebabkan oleh topografi di daerah tersebut yang memiliki banyak bukit dan harus dipisahkan oleh area persawahan dan perkebunan. Wilayah dusun I berada di daerah pesisir pantai sedangkan wilayah dusun II dan III berada di daerah perbukitan dengan dikelilingi oleh pohon-pohon besar dan jalur sungai.
Wilayah dusun I dan II berada tepat dengan jalan kabupaten yang dihubungkan langsung ke wilayah kantor Kecamatan sedangkan wilayah dusun III berada di daerah dataran tinggi yang dihubungkan dengan jalan rabat beton atau setapak.



2.2  Penduduk
Secara umum, penduduk Desa Maubasa Timur berjumlah 642 jiwa dan memiliki 176 Kepala Keluarga (KK) dengan perincian yang didasarkan pada data penduduk tahun 2010 sebagai berikut:
JENIS KELAMIN
JUMLAH
Laki-laki
272 jiwa
Perempuan
370 jiwa
Jumlah KK
176 KK
Sumber: Data  Penduduk Tahun 2011,
 Desa Maubasa Timur

Penduduk Desa Maubasa Timur tersebar di 3 dusun yakni Dusun I Hobakua dengan 5 RT dan 2 RW, Dusun II Woloese dengan 5 RT dan 2 RW, dan Dusun III Waworajo dengan 2 RT dan 1 RW.
Adapun data penduduk menurut usia adalah sebagai berikut:
USIA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
0-12 bulan
2
orang
2
orang
1 tahun
4
orang
2
orang
2 tahun
6
orang
5
orang
3 tahun
10
orang
13
orang
4 tahun
6
orang
7
orang
5 tahun
6
orang
6
orang
6 tahun
3
orang
5
orang
7 tahun
6
orang
9
orang
8 tahun
7
orang
11
orang
9 tahun
4
orang
5
orang
10 tahun
6
orang
8
orang
11 tahun
5
orang
6
orang
12 tahun
5
orang
4
orang
13 tahun
4
orang
6
orang
14 tahun
3
orang
5
orang
15 tahun
3
orang
6
orang
16 tahun
5
orang
7
orang
17 tahun
4
orang
5
orang
18 tahun
5
orang
4
orang
19 tahun
3
orang
3
orang
20 tahun
3
orang
5
orang
21 tahun
4
orang
7
orang
22 tahun
3
orang
6
orang
23 tahun
5
orang
6
orang
24 tahun
4
orang
4
orang
25 tahun
5
orang
5
orang
26 tahun
5
orang
7
orang
27 tahun
3
orang
6
orang
28 tahun
3
orang
5
orang
29 tahun
4
orang
5
orang
30 tahun
4
orang
6
orang
31 tahun
3
orang
9
orang
32 tahun
4
orang
5
orang
33 tahun
2
orang
3
orang
34 tahun
5
orang
2
orang
35 tahun
2
orang
3
orang
36 tahun
6
orang
6
orang
37 tahun
5
orang
4
orang
38 tahun
4
orang
6
orang
39 tahun
 3
orang
 -
orang
40 tahun
4
orang
3
orang
41 tahun
3
orang
3
orang
42 tahun
5
orang
9
orang
43 tahun
3
orang
3
orang
44 tahun
4
orang
2
orang
45 tahun
4
orang
2
orang
46 tahun
4
orang
3
orang
47 tahun
4
orang
4
orang
48 tahun
3
orang
2
orang
49 tahun
2
orang
9
orang
50 tahun
2
orang
3
orang
51 tahun
1
orang
2
orang
52 tahun
4
orang
5
orang
53 tahun
3
orang
6
orang
54 tahun
5
orang
7
orang
55 tahun
4
orang
6
orang
56 tahun
3
orang
7
orang
57 tahun
4
orang
5
orang
58 tahun
2
orang
9
orang
59 tahun
3
orang
3
orang
60 tahun
2
orang
2
orang
61 tahun
1
orang
1
orang
62 tahun
2
orang
4
orang
63 tahun
3
orang
3
orang
64 tahun
2
orang
3
orang
65 tahun
1
orang
9
orang
66 tahun
2
orang
2
orang
67 tahun
1
orang
3
orang
68 tahun
2
orang
2
orang
69 tahun
2
orang
9
orang
70 tahun
1
orang
3
orang
71 tahun
2
orang
2
orang
72 tahun
3
orang
3
orang
73 tahun
1
orang
1
orang
74 tahun
1
orang
1
orang
75 tahun
1
orang
2
orang
lebih dari 75
2
orang
7
orang
Total
272
Orang
370
orang
Sumber: Data penduduk Tahun 2011, Desa Maubasa Timur
2.3  Agama
Kepercayaan/agama yang dianut oleh masyarakat Desa Maubasa Timur yakni Islam dan Katholik. Mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat adalah agama Islam. Sebagian masyarakat Desa Maubasa Timur ada pula yang masih mempercayai Animisme dan Dinamisme dengan didasarkan pada aturan adat setempat.
Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabeli berikut:
AGAMA
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
ISLAM
269 orang
367 orang
KATOLIK
3 orang
3 orang
Jumlah
272 orang
370 orang
Sumber: Data Penduduk Tahun 2011,
Desa Maubasa Timur

2.4  Keadaan Ekonomi Masyarakat
Keberadaan suatu masyarakat yang hidup di pedesaan tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, selain untuk memenuhi kebutuhan biologi juga untuk memenuhi kebutuhan finansial yang berguna untuk menujang kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan itu pula tidak terlepas dari apa yang dikerjakannya melalui mata pencahariannya masing-masing.
Penduduk di Desa Maubasa Timur rata-rata memiliki pekerjaan yang cukup baik. Ada yang bekerja menjadi seorang petani, nelayan, peternak, tukang kayu, tukang batu, tukang ojek, dan beberapa diantaranya menganggur karena tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Hasil yang didapatkan dari pekerjaan-pekerjaan tersebut ada yang dikonsumsikan untuk kebutuhan sehari-hari dan ada pula yang dijual ke pasar untuk keperluan lain. Dari sinilah kami melihat ketidakseimbangan pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang didapatkan.
Keadaan ekonomi desa ini masih terbilang sangat memprihatinkan. Setiap hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan dan malah ada sebagian masyarakat yang mengeluhkan kerugian dari hasil tersebut. Hal ini mengingat ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui cara memperhitungkan setiap pekerjaan dengan hasil yang didapatkan.
Dari kondisi diatas kita dapat melihat penghasilan warga sesuai dengan mata pencahariannya masing-masing pada tabel berikut ini:
1.      Pertanian
Potensi Pengembangan
Luas Lahan
Penghasilan
Padi Sawah
Padi Ladang
Ubi Kayu
Jagung
Kelapa
Jambu mete
Kemiri
25 ha
72 ha
72 ha
72 ha
112 ha
134 ha
72  ha
1 ton/tahun
1,5 ton/tahun
2 ton/tahun
1,5 ton/tahun
2 ton/tahun
1,5 ton/tahun
1,5 ton/tahun
2.      Peternakan
Ternak
Jumlah Pemilik
Jumlah Ternak
Sapi
Kerbau
Ayam kampung
Bebek
Kuda
Kambing
34 orang
1 orang
176 orang
31 orang
1 orang
176 orang
61 ekor
1 ekor
860 ekor
120 ekor
1 ekor
176 ekor
Sumber: Buku Profil Desa; Data  Penduduk Tahun 2009, Desa Maubasa Timur

Desa Maubasa Timur sebenarnya memiliki potensi pengembangan yang cukup banyak seperti tanaman pangan, apotik hidup, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan sebagainya. Namun, semua potensi ini tidak berjalan secara baik disebabkan karena sumber daya manusia yang masih rendah serta kondisi alam atau cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan beberapa potensi tidak berkembang secara maksimal.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa keadaan ekonomi masyarakat Desa Maubasa Timur masih berada di bawah standar garis kemiskinan. Hal ini perlu adanya bantuan dari pemerintah Kabupaten atau Propinsi untuk dapat memberikan penyuluhan ataupun sosialisasi kepada masyarakat dengan tujuan agar lebih mengembangkan potensi yang ada sehingga apa yang dikerjakan mendapat hasil yang baik dan maksimal.

2.5  Penerangan dan Telekomunikasi
Wilayah Desa Maubasa Timur mendapatkan aliran listrik dari PLN ranting Wonda yang terletak di wilayah tersebut. Wilayah ini terbagi atas 3 dusun dengan jarak tiap dusunnya berjauhan. Dengan jarak yang berjauhan ini menyebabkan 1 dari 3 dusun tidak mendapatkan aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tidak hanya itu, listrik yang ada di desa Maubasa Timur hanya dihidupkan pada malam hari. Hal ini dikondisikan dengan mesin pada perusahaan listrik yang ada di Kecamatan Ndori masih terbatas dan harus dialiri diseluruh wilayah Kecamatan Ndori. Beberapa rumah masih menggunakan tenaga surya.
Sedangkan dalam hal telekomunikasi, dengan melihat perkembangan teknologi sekarang ini yang berkembang sangat pesat, penduduk di desa ini pun ikut meramaikan berkembangnya alat telekomunikasi.
Sebagian besar penduduk di desa ini menggunakan handphone sebagai alat untuk menghubungkan pembicaraan dengan sanak keluarganya yang berjauhan.

2.6  Keadaan Sosial Budaya Masyarakat dan Adat Istiadat
Masyarakat Desa Maubasa Timur hidup bermasyarakat seperti masyarakat lainnya. Mereka hidup saling berdampingan secara baik, bergotong royong dalam kegiatan kemasyarakatan, dan hidup berpegang teguh pada adat istiadatnya masing-masing. Masyarakat Desa Maubasa Timur hidup dalam beberapa suku yakni suku Lio, Ende, dan Sikka.
Kegiatan/upacara adat istiadat yang biasa dilakukan oleh masyarakat desa ini adalah upacara adat pernikahan, kelahiran, kematian, penyelesaian masalah/konflik antar warga, upacara bercocok tanam, perikanan, kehutanan, pengelolaan sumber daya alam, pembangunan rumah, upacara-upacara yang bersifat menghibur dan sebagainya. Dalam setiap perayaan upacara adat, semua warga bergotong royong mengerjakan setiap kegiatan dari awal hingga akhir.
Jika masyarakat desa akan mengadakan sebuah upacara adat, maka kepala adat atau Mosalaki akan mengundang semua warga untuk melakukan musyawarah adat agar warga mengetahui seluk beluk atau hal-hal yang akan dilaksanakan dalam upacara adat. Di dalam adat istiadat desa ini ada sanksi-sanksi yang telah diatur di dalamnya bagi yang melanggar dan hal ini dilakukan atas persetujuan bersama.

2.7  Mata Pencaharian
Pada umumnya masyarakat Desa Maubasa Timur bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Selain itu ada beberapa warga yang menggantungkan hidupnya sebagai peternak, tukang kayu, tukang batu, tukang ojek, PNS, guru, Pensiunan PNS/POLRI, pedagang dan lain-lain. Tidak sedikit juga warga yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan menganggur.
Adapun rincian dari jumlah warga yang memiliki mata pencaharian tetap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Mata Pencaharian
Jumlah Jiwa
Petani
PNS
Nelayan
Pensiunan PNS/TNI/POLRI
Dukun
Guru
606 orang
9 orang
22 orang
4 orang
1 orang
12 orang
Sumber: Buku Profil Desa Maubasa Timur Tahun 2009

2.8  Kesehatan
Desa Maubasa Timur belum memiliki Poskesdes atau Posyandu untuk melayani kesehatan masyarakat. Sarananya pun masih kurang lengkap. Jika ada penyuluhan kesehatan atau kegiatan lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, maka mereka memanfaatkan rumah warga sebagai pengganti Poskesdes atau Posyandu.
Penanganan masalah Ibu Hamil (Bumil) di desa ini pun terkadang tidak terlaksana dengan maksimal. Beberapa kejadian yang tidak diinginkan telah terjadi pada beberapa ibu hamil dikarenakan tidak adanya penanganan yang profesional dari pihak medis. Warga hanya dapat mengambil alternatif lain yakni penangan oleh dukun yang telah dipercayai untuk menangani hal tersebut.
Selain itu, hal lain dari masalah kesehatan di Desa Maubasa Timur adalah sumber air bersih untuk dikonsumsikan oleh masyarakat, baik untuk air minum maupun untuk mencuci, mandi dan sebagainya. Masyarakat hanya mengandalkan sumur galian dan memanfaatkan air sungai dengan debet mata air yang kecil apalagi harus dibagi untuk pengairan di sawah-sawah warga.

2.9  Pendidikan
Desa Maubasa Timur memiliki 1 buah sekolah dasar yakni SDI Hobakua yang memiliki lebih dari 150 siswa dan memiliki 1 buah PAUD yang terletak di dusun II Woloese.
Sebagian besar masyarakat Desa Maubasa Timur mengakhiri pendidikan formalnya pada tingkat sekolah dasar dan sebagian kecil lagi pada tingkat SMP, SMA dan lainnya. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
TINGKAT PENDIDIKAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
3-6 tahun/belum TK
3-6 tahun/sedang TK
7-18 tahun/tidak sekolah
7-18 tahun/sedang sekolah
18-56 tahun/tidak pernah sekolah
18-56 tahun/SD tapi tidak tamat
Tamat SD
12-56 tahun/tidak tamat SMP
12-56 tahun/tidak tamat SMA
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat D1
Tamat D2
Tamat S1
Tamat SLB A
Tamat SLB B
Tamat SLB C
10 orang
9 orang
5 orang
47 orang
20 orang
11 orang
30 orang
35 orang
20 orang
46 orang
39 orang
-
-
1 orang
6 orang
3 orang
-
9 orang
11 orang
9 orang
53 orang
35 orang
30 orang
42 orang
43 orang
20 orang
76 orang
26 orang
1 orang
2 orang
-
8 orang
6 orang
-

Adapun tenaga pendidik/pengajar yang ada di Desa Maubasa Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Guru
Siswa
TK/PAUD

SD
4 orang

8 orang
27 orang

115 orang
Sumber: Buku Profil Desa Maubasa Timur, Tahun 2009




















BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA


3.1  Kegiatan Kuliah Kerja Nyata
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang juga merupakan salah satu isi dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat tentunya mahasiswa dituntut untuk mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat sesuai dengan apa yang dipelajari di lembaganya.
Untuk itu kegiatan ini perlu direnacanakan dan dilaksanakan secara baik sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama KKN telah melalui perencaan dan dilakukan perpaduan antara program kerja desa dengan program kerja mahasiswa. Beberapa program yang telah direncanakan, ada program-program kerja yang tidak sempat terealisasi oleh karena situasi, kondisi serta waktu yang tidak memungkinkan untuk diselesaikan. Adapun program kerja yang telah direalisasikan selama kegiatan KKN berlagsung adalah sebagai berikut:
1.      Program kerja di bidang pemerintahan desa
Beberapa program kerja di bidang pemerintahan desa, antara lain sebagai berikut:
a)      Pendataan penduduk serta rekap hasil data penduduk di 3 dusun Desa Maubasa Timur.
b)      Pembuatan papan nama desa.
c)      Pembuatan peta wilayah desa.
d)     Pembuatan papan nama RT, RW, Kepala Dusun dan papan jam belajar masyarakat.
e)      Pengisian data administrasi desa yakni papan LKMD, PKK dan BPD.


2.      Program kerja di bidang kemasyarakatan
a)      Bakti sosial di 3 dusun yakni pembersihan masjid, pembersihan lingkungan warga, pengecoran tiang dan lantai masjid At-Taqwa Hobakua, pembuatan pagar kantor desa dan pagar warga.
b)      Kunjungan ke dusun-dusun.
c)      Pembuatan gapura.
d)     Diskusi bersama kepala desa dan stafnya dalam rangka mempersiapkan program kerja dan persiapan penanaman 50.000 bibit tanaman.
e)      Pembuatan lampion untuk pawai malam lebaran 1 Syawal 1432 H.
3.      Program kerja di bidang pendidikan
a)      Kunjungan ke SDI Hobakua dalam rangka pendataan warga sekolah.
4.      Program kerja di bidang keagamaan
a)      Tadarus bersama di bulan Ramadhan.
b)      Buka puasa bersama di 3 dusun.

3.2  Permasalahan yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan kegiatan KKN, telah direncanakan program-program kegiatan yang dilakukan. Beberapa program kegiatan yang telah dijelaskan ada yang tidak realisasikan kerena beberapa kendala yang terjadi di lapangan. Secara garis besar, permasalahan-permasalahan dihadapi di lapangan tersebut antar lain sebagai berikut:
1.      Kurangnya kerja sama antara mahasiswa dalam kelompok saat melaksanakan kegiatan KKN.
2.      Keterbatasan alat transportasi serta infrastruktur transportasi yang tidak memadai.
3.      Letak antar dusun yang sangat berjauhan dan cukup sulit dijangkau.
4.      Kurangnya sumber air bersih di dusun Woloese dan Waworajo sehingga warga ke 2 dusun tersebut harus bersusah payah memanfaatkan air sungai yang debit airnya sedikit.
5.      Kurangnya sarana dan prasarana yang ada dalam kantor desa.
6.      Administrasi desa yang  kurang lengkap.
7.      Kurang proaktifnya masyarakat desa terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

3.3  Alternatif Pemecahan Masalah
Adapun alternatif pemecahan masalah yang dihadapi baik oleh pemerintah desa maupun masyarakat desa maubasa timur, antara lain:
1.      Bidang Pemerintahan Desa
a.       Antara aparat desa itu sendiri harus menjalin kerja sama yang baik.
b.      Memberikan pelatihan manajemen desa kepada aparat desa.
c.       Perlu adanya aturan intern desa untuk menindak tegas aparat desa yang tidak serius menjalankan tugasnya.
d.      Perlu adanya kerjasama antara tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama.
2.      Bidang Pertanian
a.       Perlu dibentuknya koperasi unit desa (KUD).
b.      Antara gapoktan yang ada perlu kerja sama yang baik.
c.       Sebaiknya diadakan penyuluhan rutin dari PPL kecamatan minimal seminggu sekali.
d.      Pengadaan bibit unggul sebaiknya bibit dari tanaman yang cocok dan sesuai dengan kondisi iklim dan topografi di daerah setempat.
e.       Sebaiknya kondisis jalan diperbaiki agar penyaluran hasil-hasil pertanian bisa berjalan dengan lancar.
3.      Bidang Perkebunan
a.       Sebaiknya masyarakat melapor ke aparat hukum bila melihat oknum yang melakukan tindakan ilegal logging.
b.      Sebaiknya tanaman perkebunan yang akan didatangkan sesuai dengan kondisi iklim dan topografi daerah setempat.
c.       Perlu adanya penentuan kestabilan harga komoditi tanaman perkebunan.
4.      Bidang Pendidikan
a.       Penambahan tenaga guru yang profesional.
b.      Peningkatan fasilitas belajar.
5.      Bidang Kesehatan
a.       Perlu adanya  fasilitas kesehatan seperti Poskesdes atau Polindes yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa.
b.      Penambahan tenaga medis yang profesional.















BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
Secara umum kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Maubasa Timur memiliki beberapa kendala. Beberapa kendala yang dihadapi di lapangan antara lain adalah masalah finansial, transportasi, dan kurangnya kerjasama  dari masyarakat setempat. Namun berkat kerjasama tim yang baik, Semua program kerja yang telah direncanakan dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan.

4.2  Saran
4.2.1 Untuk Pemerintah Kecamatan
1.      Pemerintah Kecamatan harus selalu proaktif dalam menanggapi berbagai persoalan yang ada di masyarakat, khususnya pada masyarakat Desa Maubasa Timur.
2.      Adanya perhatian yang serius dari pemerintah Kecamatan terhadap ekonomi, kesehatan, dan pendidikan masyarakat kecil.
4.2.2 Untuk Pemerintah Desa
1.      Aparat desa harus bisa bekerja sama dan membangun komunikasi yang efektif antara satu sama lain.
2.      Aparat desa hendaknya lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
3.      Aparat desa hendaknya menanggapi setiap aspirasi dari masyarakat.
4.2.3 Untuk Lembaga Perguruan Tinggi
1.      Sebagai lembaga perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Ende, harus benar-benar mempersiapkan mahasiswa-mahasiswi yang nantinya akan beradaptasi dengan masyarakat dan juga mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat pada saat  menjalani kegiatan KKN.
2.      Lembaga harus semakin meningkatkan kerjasama yang baik dengan masyarakat maupun dengan berbagai instansi pemerintah.
3.      Kegiatan KKN sedapat mungkin tidak hanya menjadi suatu rutinitas tahunan lembaga pendidikan, tetapi lebih dari itu diperuntukan bagi pengabdian dan pembalajaran timbal balik serta dapat menjadikan kegiatan KKN sebagai wujud kepedulian lembaga pendidikan terhadap masyarakat.
4.2.4 Untuk Panitia KKN 2011
1.      Lebih memantapkan kebijakan yang telah ditetapkan dalam hubungan dengan pelaksanaan  kegiatan KKN.
2.      Penataan manajemen dari panitia KKN harus lebih ditingkatkan, khususnya menyangkut pembekalan ilmiah, logistik, pemetaan, dan survey desa yang hendak menjadi tempat diadakannya kegiatan KKN.
3.      Dalam mengelolah atau menggunakan dana diharapkan agar lebih transparan, sehingga antara panitia dan peserta KKN memperoleh kepusan dan kejelasan yang pasti.
4.      Harus ada ketegasan terhadap dosen pembimbing yang telah dipercayakan, agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Panitia KKN harus  terus memantau keberadaan mahasiswa KKN. LPM harus lebih mengutamakan kepentingan mahasiswa KKN daripada kepentingan oknum-oknum tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar